Senin, 07 April 2014

Kerja Kelompok

Biodata Anggota kelompok 8 :

1. Name          :  Ahmad Tsani Abdul Aziz 
    Nickname    : Aziz
    Grade          : X MIPA 3
    No               : 02
    Date of Birth : 28 Maret 1998

2. Name          :  Aldi Iman Fahroezi 
    Nickname    : Aldi
    Grade          : X MIPA 3
    No               : 03
    Date of Birth : 29 Maret 1998

3. Name          : Kenia Samantha
    Nickname    : Kenia
    Grade          : X MIPA 3
    No               : 22
    Date of Birth : 25 Juni 1998

4. Name          :  Novia Nafisah
    Nickname    : Novia
    Grade          : X MIPA 3
    No               : 30
    Date of Birth : 10 November 1998






Jumat, 04 April 2014

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA GEMPA BUMI


ADAPTASI DAN MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI
1. Pengertian Bencana
      
Menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang dimaksud bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/ faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan,kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Menurut sumbernya,bencana dibedakan menjadi 3 yaitu:

i.  Bencana alam
Yaitu bencana yang diakibatkan oleh alam. Dibagi menjadi 2 yaitu :
a)            Bencana Alam meteorology
Yaitu bencana yang berhubungan dengan iklim.
b)                                          Bencana Alam Geologi
Yaitu bencana alam yang terjadi dipermukaan bumi. Misalnya banjir,tanah longsor,dan masih banyak lagi.


ii.   Bencana Non alam
Yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa non alam,seperti wabah penyakit,gagal teknologi,gagal modernisasi,dsb.






   iii.            Bencana social

yaitu bencana yang diakibatkan oleh perilaku manusia. Misalnya konflik social antar sekelompok manusia.




2.  Adaptasi & Mitigasi bencana
·         Adaptasi bencana diperlukan guna mengantisipasi efek bencana di berbagai bidang dan untuk meminimalisir akibat negatif bencana tersebut.
·         Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).


Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori:
1. Kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi)
2. Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi)
3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan)
4. Kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi).  Bila dilihat dari defisini, mitigasi berarti kegiatan yang dilakukan sebelum bencana terjadi, untuk mencegah atau mengurangi dampak resiko bencana.   Kegiatan yang bersifat preventif masuk kategori pertama (mitigasi). Sementara kuratif (penyembuhan) masuk dalam kategori 4, kegiatan pasca bencana. 
Sumber : http://www.rcweb.0fees.net/index.php?p=1_27_Pengertian-Mitigasi-Bencanahttp://www.rcweb.0fees.net/index.php?p=1_27_Pengertian-Mitigasi-Bencana

3. Bencana Gempa Bumi
·               Pengertian
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
·             Penyebab
    Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan di permukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena secara geografis berada dekat dengan lempeng lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi yang aktif.  Berada di cincin api pasifik(Ring of Fire).
  

                               

          
  




Merencanakan kesiapsiagaan terhadap bencana tidak hanya mencakup perencanaan fisik & bangunan belaka. Setiap orang dalam rumah sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi bila situasi darurat terjadi.

·         Prinsip rencana siaga untuk rumah tangga

 1. Sederhana

   Buatlah rencana darurat sederhana sehingga mudah diingat oleh seluruh anggota keluarga. Bencana adalah situasi yang sangat mencekam sehingga mudah mencetus kebingungan. Rencana darurat yang baik hanya berisi beberapa rincian saja yang mudah dilaksanakan.

2. Tentukan jalan melarikan diri

    Pastikan Anda dan keluarga tahu jalan yang paling aman untuk keluar dari rumah saat gempa. Jika Anda berencana meninggalkan daerah atau desa, rencanakan beberapa jalan dengan memperhitungkan kemungkinan beberapa jalan yang putus atau tertutup akibat gempa.

  3. Tentukan tempat bertemu

    Dalam keadaan anggota keluarga terpencar,misalnya ibu di rumah, ayah di tempat kerja, sementara anak-anak di sekolah saat gempa terjadi, tentukan tempat bertemu. Yang pertama semestinya lokasi yang aman dan dekat rumah. Tempat ini biasanya menjadi tempat anggota keluarga bertemu pada keadaan darurat. Tempat kedua dapat berupa bangunan atau taman di luar desa, digunakan dalam keadaan anggota keluarga tidak bisa kembali ke rumah. Setiap orang mestinya tahu tempat tersebut.

·         Prinsip rencana siaga untuk sekolah

    Sama dengan prinsip rencana siaga di rumah tangga. Gedung sekolah perlu diperiksa ketahanannya

    terhadap gempa bumi. Sebaiknya sekolah dibangun berdasarkan standar bangunan tahan gempa. Anak-anak sekolah perlu sering dilatih untuk melakukan tindakan penyelamatan diri bila terjadi gempa, misalnya sekurang kurangnya 2 kali dalam setahun.


®      Menyiapkan rumah tahan gempa





    1. Minta bantuan ahli bangunan. Tanyakan tentang perbaikan dan penguatan rumah seperti serambi, pintu kaca geser, garasi, dan pintu garasi. Setidaknya ada bagian rumah yang tahan gempa sebagai titik atau ruang berlindung.

    2. Periksa apakah fondasi rumah Anda kokoh.

    3. Jika mempunyai saluran air panas dan gas, pastikan tertanam dengan kuat. Gunakan sambungan pipa yang lentur.

    4.  Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah rak dan pastikan rak tertempel mati pada tembok.

    5. Simpan barang pecah-belah di bagian bawah rak atau lemari yang berlaci dan dapat dikunci

    6. Gantungkan benda berat seperti gambar, lukisan, dan cermin jauh dari tempat tidur, sofa atau kursi dimana orang duduk

    7. Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak dan sambungan gas yang bocor

    8. Perbaiki keretakan-keretakan pada atap dan fondasi rumah, dan pastikan hal itu bukan karena kerusakan struktur.

    9. Pasang pipa air dan gas yang lentur untuk menghindari kebocoran air dan gas.

    10. Simpan racun serangga atau bahan yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat aman, terkunci serta jauh dari jangkauan anak-anak.

    11. Hiasan gantung dan lampu diikat kuat agar tidak jatuh pada saat gempa.

    12. Bila memungkinkan sediakan kasur gulung di dekat tempat-tempat tertentu sebagai alat pengaman kejatuhan barang dari atas.

    13. Menyediakan helm dekat dengan tempat kerja atau tempak tidur Anda dan gunakan segera ketika terjadi gempa.



  
   IV. Jika kita berada di luar bangunan, carilah tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi dan jaringan listrik.



V. Jika kita sedang mengemudi,hindarilah berhenti di samping tebing,karena sewaktu-waktu tebing itu akan longsor. 







  VI. Jika Anda di pantai, segeralah berpindah ke daerah yang tinggi atau berjarak beberapa ratus meter dari pantai. Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami selang beberapa menit atau jam setelah gempa dan menyebabkan kerusakan yang hebat.



3)Tindakan yang harus dilakukan sesudah terjadi gempa bumi

                                   I.            Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang terluka atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang luka serius karena justru bisa memperparah luka.

                                 II.            Periksa keamanan di lingkungan sekitar kita. Misalnya kerusakan kabel listrik,saluran listrik,dsb.

                               III.            Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk pecahan gelas, kaca, dan obat-obatan yang tumpah.

                               IV.            Waspada dengan gempa susulan. Sebagian besar gempa susulan lebih lemah dari gempa utama. Namun, beberapa dapat cukup kuat untuk merobohkan bangunan yang sudah goyah akibat gempa pertama. Tetaplah berada jauh dari bangunan. Kembali ke rumah hanya bila pihak berwenang sudah mengumumkan keadaan aman.


5. Akibat Gempa Bumi

·    ·   Bangunan roboh Kebakaran


Kebakaran akibat gempa yang mengakibatkan tsunami di Jepang. Sumberhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR5a14xefcV21LZv5-gn8m2g4uI3bY-60a7C35RQLSSQ3Om_k7YU_FODeO9E29YSt2F_2NXw5dE3P10OvAmVmBCFRFBUt8EaqMRbLzFFW7yEnLEEl8cTGhXrvu0uVTdtW_JXYhSld6iIRa/s1600/tsunami+jepang+04.png   
·         Jatuhnya korban jiwa




Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
       ·         Tanah longsor akibat guncangan

Banjir akibat rusaknya tanggul Banda Aceh – Gempa yang melanda Aceh pada Selasa, 2 Juli memang menyisakan longsor yang cukup berat di beberapa titik.

·         

·         Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami